Logo Bloomberg Technoz

Sebelum insiden di hari Sabtu, menurut salah satu sumber, Gedung Putih menghubungi Secret Service tentang ancaman dari Iran, yang kemudian telah membagikan informasi tersebut kepada tim kampanye Trump. Secret Service kemudian meningkatkan penjagaan dan aset untuk melindungi Trump.

Iran mengatakan dalam postingan di X bahwa laporan tentang keterlibatannya dalam rencana terhadap Trump tidak berdasar.

CNN, yang sebelumnya melaporkan rencana Iran, mengatakan bahwa informasi intelijen mengenai rencana tersebut berasal dari sumber manusia.

Secret Service dan pimpinannya, Kimberly Cheatle, berada di bawah pengawasan ketat sejak insiden percobaan pembunuhan Trump akhir pekan lalu. Cheatle mengatakan dalam wawancara di ABC News bahwa kegagalan mereka "tidak dapat diterima", tetapi dia tidak berencana mengundurkan diri. Presiden AS Joe Biden meminta peninjauan independen atas penembakan yang menewaskan satu orang tersebut.

AS mempertahankan penjagaan keamanan untuk beberapa pejabat pemerintahan Trump, termasuk mantan Menteri Luar Negeri Michael Pompeo dan John Bolton, yang menjabat sebagai penasihat keamanan nasional. Pada 2022, Departemen Kehakiman mendakwa seorang Korps Garda Revolusi Iran sehubungan dengan dugaan rencana pembunuhan Bolton.

Pada tahun yang sama, Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan memperingatkan bahwa Iran mengancam "untuk melakukan operasi teror di Amerika Serikat dan di tempat lain di seluruh dunia." Dia mengatakan Iran akan menghadapi "konsekuensi yang parah" jika ada yang diserang.

"Penyelidikan percobaan pembunuhan mantan Presiden Trump pada Sabtu masih aktif dan sedang berlangsung," kata Watson dari NSC dalam pernyataannya. "Saat ini, penegak hukum melaporkan bahwa penyelidikan mereka belum mengidentifikasi hubungan antara penembak dan kaki tangan atau konspirator mana pun, baik asing atau domestik."

(bbn)

No more pages