Logo Bloomberg Technoz

Jepang Mungkin Habiskan Rp218,56 Triliun untuk Intervensi Yen

News
16 July 2024 17:40

Karyawan menempatkan uang kertas 10.000 yen Jepang di mesin penghitung mata uang di cabang Resona Bank Ltd. di Tokyo, Jepang. (Kiyoshi Ota/Bloomberg)
Karyawan menempatkan uang kertas 10.000 yen Jepang di mesin penghitung mata uang di cabang Resona Bank Ltd. di Tokyo, Jepang. (Kiyoshi Ota/Bloomberg)

Erica Yokoyama - Bloomberg News

Bloomberg, Analisis Bloomberg tentang neraca berjalan bank sentral menunjukkan bahwa Jepang kemungkinan masuk ke pasar mata uang untuk hari kedua berturut-turut pada Jumat (19/7/2024).

Masuknya Tokyo ke pasar terakhir kemungkinan sekitar ¥2,14 triliun (sekira Rp218,56 triliun), berdasarkan perbandingan data neraca berjalan Bank of Japan (BoJ) dan perkiraan pialang uang.

Bank tersebut memperkirakan neraca berjalannya turun ¥2,74 triliun karena faktor fiskal termasuk penerbitan obligasi pemerintah dan pembayaran pajak pada Rabu, jauh lebih besar daripada penurunan sekitar ¥600 miliar yang diperkirakan oleh Central Tanshi Co dan Ueda Yagi Tanshi.

Intervensi Bank of Japan. (Dok: Bloomberg)

Yen menguat tajam sebanyak 0,9% menjadi 157,38 per dolar pada Jumat setelah data harga-harga produsen di Amerika Serikat (AS). Langkah ini diambil setelah adanya dugaan intervensi pada Kamis malam, ketika pemerintah kemungkinan menghabiskan US$22 miliar untuk menopang yen menyusul data inflasi AS yang lebih lemah dari perkiraan.