Logo Bloomberg Technoz

"Operasi ini menunjukkan bahwa AS akan terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun yang diizinkan oleh hukum internasional - terlepas dari lokasi klaim maritim yang berlebihan [oleh China] dan hal-hal yang terjadi saat ini," sebut pernyataan tersebut.

Langkah ini berisiko memicu ketegangan dengan China, yang telah mengecam operasi serupa sebagai pelanggaran kedaulatan dan keamanannya. Pekan ini, AS berencana memulai latihan militer tahunan dengan Filipina, yang akan lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya seiring dengan eratnya hubungan di antara kedua negara itu.

Beijing menegaskan bahwa mereka memiliki hak atas lebih dari 80% wilayah LCS, yang diklaim oleh Filipina, Taiwan, Malaysia, Indonesia, Vietnam, dan Brunei. AS menolak untuk mengakui klaim-klaim China, dan secara teratur melakukan operasi Freedom of Navigation untuk menentang klaim-klaim tersebut.

Sementara itu, China, pekan ini telah mengadakan beberapa latihan yang melibatkan pesawat dan kapal di dekat Taiwan, setelah Tsai kembali dari kunjungannya ke AS, di mana ia bertemu dengan Ketua DPR Kevin McCarthy dan anggota parlemen AS lainnya.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa pada Minggu (09/04/2023) mereka mendeteksi 70 pesawat dari Tentara Pembebasan Rakyat (People's Liberation Army/PLA) China dan 11 kapal perang di dekat Taiwan pada pukul 16.00, dengan 35 pesawat tempur melintasi garis tengah Selat Taiwan dan memasuki bagian barat daya zona identifikasi pertahanan udara pulau itu.

Beijing telah berjanji untuk menanggapi setiap pertemuan antara Tsai dan McCarthy, dan menyebut pertemuan itu sebagai provokasi yang "merusak kedaulatan dan integritas teritorial China.

Latihan terbaru ini tampaknya berskala lebih kecil daripada latihan yang diadakan oleh China setelah Ketua DPR AS saat itu, Nancy Pelosi, mengunjungi Taiwan tahun lalu, dan tidak mencakup pemberlakuan zona eksklusif di wilayah udara dan perairannya.

(bbn)

No more pages