Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Penjualan mobil dari pabrikan ke dealer atau secara wholesales mobil Hyundai mengalami penurunan sepanjang semester I-2024 dibandingkan periode yang sama pada 2023.

Berdasarkan data yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total penjualan mobil merek Hyundai pada enam bulan 2024 hanya 12.044 unit atau turun 34,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 18.411 unit.

Namun, secara month to month (mtm) penjualan pada Juni 2024 mengalami kenaikan sebesar 1.908 unit naik 35,5% dari bulan sebelumnya sebanyak 1.408 unit.

Untuk diketahui, pada Juni 2024 merek mobil Hyundai yakni Stargazer dengan beberapa tipe menjadi 3 besar penyumbang penjualan terlaris bagi Hyundai di segmen model 4x2; yakni Stargazer X Prime 6 Seat, Stargazer Essential IVT 6 Seat, dan Stargazer Essential IVT 7 Seat.

Mobil listrik Hyundai Ioniq 6 dipamerkan dalam ajang GIIAS di ICE BSD City, Jumat (10/8/2023). (Bloomberg Tehcnoz/ Andrean Kristianto)

Berikut Daftar Mobil Terlaris Hyundai di Tingkat Wholesales Berdasarkan Segmen Per Juni 2024:

Model Sedan

  • Ioniq 6 : 6 unit

Model 4x2

  • Stargazer X Priem 6 Seat : 399 unit
  • Stargazer Essential IVT 6 Seat : 213 unit
  • Stargazer Essential IVT 7 Seat : 206 unit
  • Creta Prime 1.5 IVT Alpha : 204 unit
  • Ioniq 5 Signature Extended : 106 unit.

Pabrik Baterai EV Hyundai

Adapun diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pabrik dan ekosistem baterai electric vehicle (EV)  yang berasal dari konsorsium asal Korea Selatan, yakni PT Hyundai LG Industry (HLI) Green Power, dengan nilai investasi Rp160 triliun.

Sejalan dengan itu, Kepala Negara juga meresmikan pabrik EV milik Hyundai dengan nilai investasi Rp20 triliun.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menjelaskan total investasi ekosistem baterai EV terintegrasi Hyundai dan LG mencapai US$9,8 miliar atau Rp142 triliun, angka ini belum termasuk pabrik EV milik Hyundai.

Investasi tersebut berupa pertambangan senilai US$850 juta, pengolahan/pemurnian senilai US$4 miliar, prekursor/katoda senilai US$1,8 miliar, dan sel baterai US$3,2 miliar.

Sementara, realisasi investasi ekosistem baterai dan EV mencapai US$4,46 miliar atau Rp71,36 triliun, yakni investasi pabrik sel baterai 30 GWH dengan total investasi US$3,2 miliar, investasi battery pack Hyundai Energy Indonesia dengan nilai investasi US$42,12 juta, dan pabrik EV Hyundai Motor Manufacturing Indonesia dengan nilai investasi US$1,22 miliar.

(prc/roy)

No more pages