Upaya pembunuhan Donald Trump pada Sabtu waktu Amerika membawa dampak signifikan atas kenaikan harga Bitcoin. Trump adalah mantan presiden pro-kripto, yang mencalonkan diri kembali melawan Joe Biden.
Pada debat presiden perdana, yang dipandang meningkatkan kemungkinan Trump akan menang, indeks saham berjangka dan imbal hasil obligasi naik, sementara dolar bervariasi.
Perdagangan kontrak berjangka pada indeks saham dan obligasi terkemuka tidak banyak bergerak pada Minggu malam, dengan Dow futures (YM00) naik sedikit.
Di pasar taruhan politik Polymarket, peluang Trump untuk menang naik menjadi 70 sen per dolar, dari sebelumnya 60 sen sebelumnya, dilansir dari MarketWatch, Selasa (16/7/2024).
Benjamin Celermajer, kepala investasi di Magnet Capital menyampaikan bahwa Partai Republik jelas pro–kripto. Sementara, “meningkatnya kemungkinan kepresidenan Trump adalah hal positif yang mendorong pasar kripto,” jelas dia.
Trump juga dikonfirmasi akan hadir dan berpidato dalam sebuah konferensi Bitcoin pada 27 Juli mendatang, menurut penyelenggara.
Industri Kripto Galang Kekuatan
Pada bagian lain industri kripto sedang berusaha mendukung kandidat yang dianggap menguntungkan aset digital, termasuk melalui sumbangan besar ke komite aksi politik Fairshake. Industri ini telah muncul sebagai pemain berpengaruh dalam pemilu 2024, yang menjadi salah satu upaya mereka melawan pengetatan regulasi yang dipelopori oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (Securities and Exchange Commission/SEC).
Dukungan ditunjukkan tim kampanye Trump dengan kebijakan menerima sumbangan dalam bentuk aset digital, dan seseorang yang mengetahui masalah ini sebelumnya mengatakan Trump membahas kebijakan kripto dengan miliarder Elon Musk.
Sementara itu aksi penembakan akhir minggu lalu digadang-gadang meningkatkan peluang kemenangan Trump pada pemilihan bulan November.
Pasalnya pembunuhan sosok capres dalam sebuah acara kampanye di Butler, Pennsylvania, ikut menarik perhatian para undecided voters.
Janji Trump saat terpilih diantaranya pemotongan pajak, tarif yang lebih tinggi, dan peraturan yang lebih longgar. Segala hal tersebut membuat pasar global menantikankan apakah “Trump trade” tetap terus mendapatkan momentum hingga akhir 2024.
(wep)