Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) Edy Suyanto melaporkan telah menerima surat laporan akhir KADI Kemendag ihwal impor keramik asal China.
"Setelah melakukan serangkaian proses penyelidikan dan verifikasi lapangan ke China telah terbukti benar ada tindakan dumping seperti yang dilaporkan oleh Asaki satu setengah tahun yang lalu," ujar Eddy kepada Bloomberg Technoz belum lama ini.
Dalam kaitan itu, Asaki meyakini BMAD akan segera memulihkan kapasitas produksi keramik nasional dengan tingkat utilisasi akan bisa kembali ke 80% pada tahun ini dan 90% pada 2025.
Terlebih, pabrik keramik nasional –khususnya pabrik yang memproduksi homogenous tiles (HT)– sebelumnya bersaing secara head to head dengan produk impor dari China saat ini hanya mampu bertahan dengan tingkat utilisasi di bawah 40%.
"[Tingkat utilisasi di bawah 40%] karena terdampak berat kerugian akibat praktik dumping tersebut," ujar dia.
(prc/frg)