Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah dibuka melemah dalam perdagangan pasar spot hari ini terseret sentimen global yang masih terjebak kegalauan akibat perkembangan perpolitikan di Amerika Serikat (AS).

Nada dovish Gubernur Federal Reserve Jerome Powell yang mengisyaratkan potensi penurunan bunga acuan tahun ini, diabaikan oleh pasar.

Rupiah dibuka menembus Rp16.210/US$, melemah 0,23% dibanding posisi penutupan hari sebelumnya di tengah tekanan yang juga dialami oleh hampir semua mata uang Asia pagi ini. Pelemahan rupiah menjadi yang terdalam di Asia.

Secara teknikal nilai rupiah telah menembus titik koreksi terdekat di Rp16.190/US$ dan kini menuju pelemahan selanjutnya di Rp16.220/US$.

Apabila kembali break support tersebut, rupiah bisa melemah makin lanjut menuju level Rp16.250/US$ sampai dengan Rp16.280/US$ sebagai support terkuat.