Dalam sepekan terakhir, harga emas dunia naik 2,55% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga bertambah 4,36%.
Pernyataan terbaru dari Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve Jerome ‘Jay’ Powell menjadi sentimen positif bagi harga emas. Dalam wawancara bersama David Rubenstein di Economic Club, Powell bicara soal perkembangan ekonomi Negeri Adikuasa.
“Kami tidak mendapatkan keyakinan pada kuartal I. Namun pada kuartal II, termasuk pekan lalu, menambah keyakinan kami,” tegas Powell, sebagaimana diwartakan Bloomberg News.
Powell bicara tentang arah inflasi yang menurutnya bergerak turun menuju target 2% dan pasar tenaga kerja yang tidak lagi ketat.
“Sekarang inflasi sudah turun dan pasar tenaga kerja ‘mendingin’. Keduanya sudah lebih seimbang,” tambahnya.
Kata-kata Powell itu membuat pelaku pasar makin yakin bahwa The Fed bakal menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat. Berdasarkan CME FedWatch, peluang penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) ke 5-5,25% pada September mencapai 92%. Naik dibandingkan akhir pekan lalu yang sebesar 90,3%.
Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas menjadi lebih menguntungkan saat suku bunga turun.
(aji)