Logo Bloomberg Technoz

Vance, yang secara tegas menentang bantuan AS untuk Ukraina dalam perangnya dengan Rusia, telah membuat sekutu-sekutu Trump yang paling konservatif ikut senang.

"Dia memahami apa yang sedang dilakukan Trump dan, tidak seperti anggota Partai Republik lainnya di Washington, dia setuju dengan hal itu," ujar komentator konservatif Tucker Carlson, seorang pendukung Vance yang vokal, kepada Reuters.

Dalam sebuah wawancara media, Vance mengatakan tidak ada momen "eureka" yang mengubah pandangannya tentang Trump. Sebagai contoh, dia setuju dengan pendapat Trump bahwa perdagangan bebas telah melemahkan AS bagian tengah dan menghancurkan manufaktur dalam negeri, dan membawa para pemimpin negara terlalu cepat terlibat dalam perang luar negeri.

"Saya terlalu terpaku pada gaya bicara Trump sehingga saya sama sekali mengabaikan substansi yang dia tawarkan, yang sangat berbeda dalam hal kebijakan luar negeri, perdagangan, dan imigrasi," kata Vance kepada New York Times pada Juni. Dalam wawancara yang sama, dia mengatakan bertemu dengan Trump pada 2021, dan menjadi lebih dekat selama kampanye Senat.

Vance juga mengubah pandangannya terkait aborsi. Pada 2021, dia menyiratkan dalam sebuah wawancara bahwa korban pemerkosaan dan inses diwajibkan mempertahankan kehamilan sampai melahirkan. Pada November, dia menggambarkan pemungutan suara yang dilakukan warga Ohio untuk menambahkan hak layanan aborsi ke dalam konstitusi negara bagian tersebut sebagai "pukulan telak". Namun kini, dia mengatakan mendukung askses terhadap pil aborsi mifepristone, sebuah pandangan yang dianut oleh Trump.

(del)

No more pages