“Kami tidak mendapatkan keyakinan pada kuartal I. Namun pada kuartal II, termasuk pekan lalu, menambah keyakinan kami,” tegas Powell, sebagaimana diwartakan Bloomberg News.
Powell bicara tentang arah inflasi yang menurutnya bergerak turun menuju target 2% dan pasar tenaga kerja yang tidak lagi ketat.
“Sekarang inflasi sudah turun dan pasar tenaga kerja ‘mendingin’. Keduanya sudah lebih seimbang,” tambahnya.
Kata-kata Powell itu membuat pelaku pasar makin yakin bahwa The Fed bakal menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat. Berdasarkan CME FedWatch, peluang penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) ke 5-5,25% pada September mencapai 92%. Naik dibandingkan akhir pekan lalu yang sebesar 90,3%.
Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas menjadi lebih menguntungkan saat suku bunga turun.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas mantap di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 63,92. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Namun perlu diwaspadai bahwa indikator Stochastic RSI sudah menyentuh angka 100. Sudah paling tinggi, sangat jenuh beli (overbought).
Oleh karena itu, ada risiko harga emas akan terkoreksi. Target support terdekat adalah US$ 2.419/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 2.415/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.
Adapun target resisten terdekat adalah US$ 2.431/troy ons. Penembusan di titik ini berpotensi membawa harga emas naik ke arah US$ 2.435/troy ons.
(aji)