Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Masih Terjebak Kegalauan Global Meski Powell Dovish

Tim Riset Bloomberg Technoz
16 July 2024 07:20

Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pergerakan rupiah sepertinya masih akan terbatas karena sentimen pasar global masih penuh dengan ketidakpastian.

Indeks dolar Amerika Serikat (AS) kembali ditutup menguat dini hari tadi di pasar New York, mengindikasikan para investor masih melanjutkan perburuan the greenback sebagai aset safe haven sembari menghitung dampak berbagai kabar penting mulai dari lanskap politik AS hingga potensi pemangkasan bunga Federal Reserve tahun ini yang membesar.

Kandidat Presiden AS Donald Trump memilih JD Vance sebagai pasangan wakil presiden yang mendampinginya berkontestasi di Pemilu AS November nanti.

Langkah itu melesatkan indeks saham Wall Street hingga indeks DJIA menjebol rekor tertinggi sepanjang masa. Pemilihan sosok wapres tersebut dinilai memperkuat peluang Trump melenggang ke Gedung Putih, mengalahkan Petahana Joe Biden.

Namun, bagi pemegang obligasi, kabar itu memicu kekhawatiran. Dukungan Trump terhadap kebijakan fiskal yang lebih longgar dan tarif yang lebih tinggi berpotensi mengerek inflasi AS lagi bila ia terpilih sehingga membuka peluang rezim higher for longer lebih lama di masa mendatang.