Selain itu, Amalia juga mengatakan terdapat penurunan permintaan batu bara karena beberapa negara seperti China sudah memasuki musim panas.
Amalia menggarisbawahi permintaan ekspor batu bara relatif mengalami penurunan pada musim panas, tetapi bakal kembali meningkat memasuki musim dingin.
“Kita tahu ekspor batu bara digunakan untuk sumber energi, negara-negara bagian utara, China, dan lain-lain sudah memasuki musim panas,” ujarnya.
Sekadar catatan, nilai ekspor Juni dilaporkan sebesar US$ 20,84 miliar. Sementara, nilai impor sebesar US$18,45 miliar. Sehingga neraca perdagangan Indonesia membukukan surplus US$ 2,39 miliar bulan lalu.
(dov/ain)
No more pages