Adapun, produsen EV asal Vietnam ini telah meluncurkan dua model SUV listrik kemudi kanan, VF 5 dan VF e34, membuka toko dealer, serta menerapkan kebijakan penjualan yang fleksibel termasuk pelopor program berlangganan baterai.
Dilansir Bloomberg, VinFast dikabarkan sedang mencari pinjaman bank sekitar US$250 juta (sekitar Rp4,04 triliun) untuk mendanai pembangunan pabrik perakitannya di Subang, Indonesia, menurut orang yang mengetahui masalah tersebut.
Perusahaan tersebut, yang merupakan anak perusahaan konglomerat Vietnam Vingroup JSC dan dikendalikan oleh orang terkaya di negara tersebut, Pham Nhat Vuong, telah mendekati bank-bank di Indonesia untuk meminta pinjaman dalam mata uang dolar atau dalam mata uang lokal, kata orang yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena pembicaraannya bersifat pribadi.
Pembicaraan dengan bank-bank tersebut menggarisbawahi ambisi perusahaan rintisan tersebut untuk berekspansi secara regional guna bersaing dengan pembuat kendaraan listrik global lainnya, sebuah pasar yang telah menjadi sangat kompetitif dengan pemotongan harga besar-besaran yang menggerogoti pendapatan sektor ini.
(dov/ain)