Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Konsolidasi di Tengah Potensi Koreksi Pasar Obligasi

Ruisa Khoiriyah
10 April 2023 11:14

Pelemahan nilai tukar rupiah menghadapi dolar AS terus tertekan (Bloomberg)
Pelemahan nilai tukar rupiah menghadapi dolar AS terus tertekan (Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah menghadapi dolar AS masih anteng di kisaran Rp 14.900-an membuka perdagangan pekan ini. Mata uang Garuda itu ikut terombang-ambing kegalauan pelaku pasar yang menghadapi sinyal campur aduk dari data terbaru perekonomian Amerika pekan lalu. 

Nilai tukar rupiah per dolar AS berada di level Rp 14.907/US$, pada pukul 11:14 WIB, Senin (10/4/2023), menguat tipis dibanding posisi penutupan pekan lalu di Rp 14.913/US$. Pada pembukaan pasar pagi tadi, rupiah sempat menguat ke kisaran Rp 14.895 per dolar AS.

Pelaku pasar memprediksi The Federal Reserve akan melanjutkan kenaikan bunga acuan pada Mei nanti sebesar 25 bps menyusul data terbaru sektor ketenagakerjaan di negeri paman sam yang memberikan sinyal beragam. 

Analis melihat, pelaku pasar akan mengukur ulang ekspektasi mereka terhadap kenaikan bunga acuan Fed dalam beberapa bulan ke depan imbas dari data baru sektor tenaga kerja itu. Probabilitas kenaikan bunga Fed sebesar 25 bps naik menjadi 66%.

“Tapi, walaupun potensi kenaikan bunga Fed naik, pelaku pasar masih percaya bahwa Fed akan melakukan pivot dengan potensi pemangkasan suku bunga sebesar 75 bps menjadi 4.5% pada akhir Desember 2023,” kata Lionel Prayadi, Macro Strategist Samuel Sekuritas, Senin (10/4/2023).