Selain itu, meski neraca dagang pada Juni masih membukukan surplus, memperpanjang rekor surplus selama 50 bulan berturut-turut, nilai lebih yang dibukukan trade account makin kecil. Pada Juni, surplus neraca dagang hanya US$2,39 miliar, lebih rendah dibanding Mei US$2,94 miliar.
Hari ini, Bank Indonesia juga melaporkan posisi Utang Luar Negeri RI pada akhir Mei menjadi US$407,3 miliar, atau naik sebesar 1,8% year-on-year, setelah bulan sebelumnya mencatat kontraksi.
BI menjadi satu-satunya yang mencatatkan kenaikan posisi ULN. Pada Mei, angkanya mencapai US$18,78 miliar, naik 103% year-on-year dibanding Mei 2023.
Sedangkan posisi ULN pemerintah pada saat yang sama turun 0,83% menjadi US$190,96 miliar. Sedangkan swasta mencatat juga turun 0,41% dibanding Mei 2023 menjadi US$197,58 miliar.
(rui)