Sementara itu, negara penyumbang defisit terdalam pada Juni 2024 dicatatkan oleh China. Dengan defisit yang tercatat sebesar US$693 juta, besaran defisit tersebut tercatat mengalami pembaikan jika dibandingkan bulan sebelumnya yang defisit US$1,3 miliar.
Negara penyumbang defisit terdalam kedua adalah Australia, dengan besaran defisit sebesar US$331 juta. Angka defisit tersebut tercatat turun jika dibandingkan angka defisit Mei 2024 yang sebesar US$539 juta.
Terakhir, Thailand tercatat menjadi penyumbang defisit terdalam ketiga pada Juni 2024 dengan besaran defisit US$327 juta. Angka defisit dengan Thailand tercatat tak begitu berubah jika dibandingkan bulan Mei 2024 yang sebesar US$320 miliar.
Amalia mengumumkan nilai impor Indonesia bulan lalu sebesar US$ 18,45 miliar. Naik 7,58% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy).
Konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg memperkirakan impor tumbuh 7,2% yoy pada Juni. Sementara dibandingkan Mei (month-to-month/mtm), ekspor turun 4,98%.
Sebelumnya, nilai ekspor Juni dilaporkan US$ 20,84 miliar. Sehingga neraca perdagangan Indonesia membukukan surplus US$ 2,39 miliar bulan lalu.
Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia resmi surplus 50 bulan beruntun. Meski surplus terjadi selama lebih dari 4 tahun, tetapi ini bukan rekor terpanjang. Surplus terpanjang pernah terjadi 152 bulan berturut-turut pada Juni 1995-April 2008.
(azr/lav)