Logo Bloomberg Technoz

Waspadai Lonjakan Utang Valas Jatuh Tempo karena SRBI

Ruisa Khoiriyah
15 July 2024 15:35

Bank Indonesia. (Rosa Panggabean/Bloomberg)
Bank Indonesia. (Rosa Panggabean/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia yang jatuh tempo kurang dari setahun ke depan melonjak naik hingga double digit pada Mei, berdasarkan data terbaru yang dilansir oleh Bank Indonesia hari ini, Senin (15/7/2024).

Pada akhir Mei, posisi utang valas RI jangka pendek berdasarkan jangka waktu asal mencapai US$57,56 miliar, naik 11,56% dibanding bulan sebelumnya dan melesat 17,65% dibanding Mei 2023. Kenaikan posisi utang valas jangka pendek baru itu terutama disumbang oleh Bank Indonesia.

Bank sentral mencatat lonjakan posisi utang valas jangka pendek hingga 86,32% hanya dalam sebulan saja. Sementara posisi ULN pemerintah pada saat yang sama turun 20%, dan sektor swasta masih naik 2,62%.

Kenaikan tajam nilai utang valas jangka pendek yang jatuh tempo setahun ke depan itu, sulit dilepaskan dari langkah agresif BI menerbitkan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) yang kini menjadi pilihan aset favorit investor asing di Indonesia. Instrumen moneter itu dijual untuk menarik dana asing masuk sehingga bisa menambah suplai valas di pasar domestik yang bisa mengangkat nilai tukar rupiah.

Selama Mei, BI menerbitkan SRBI senilai Rp147,26 triliun sehingga total outstanding SRBI di pasar pada periode tersebut mencapai Rp558,23 triliun. Investor asing mencatat pembelian sebesar Rp77,03 triliun pada Mei saja sehingga kepemilikan nonresiden mencapai Rp152,2 triliun, setara 27% total SRBI di pasar. Pembelian SRBI oleh asing berlanjut sebesar Rp40,3 triliun pada Juni.