Pada saat yang sama, partai yang berkuasa di negara kota ini sedang bergulat dengan kekhawatiran para pemilih mengenai keterjangkauan perumahan menjelang pemilihan umum yang akan datang. Para pembuat kebijakan meningkatkan suplai perumahan pribadi ke level tertinggi dalam lebih dari satu dekade terakhir.
Terlepas dari prospek penurunan suku bunga KPR di masa depan yang akan meningkatkan penjualan, masih terdapat dampak yang tersisa dari langkah-langkah pendinginan yang sudah ada, analis Citigroup Inc menulis dalam sebuah catatan pada Senin.
"Kami mengharapkan para pembeli untuk bersabar mengingat banyaknya proyek yang akan diluncurkan dan proyek-proyek dengan harga tanah yang lebih rendah yang akan diluncurkan dalam waktu dekat," katanya.
Perlambatan ini mungkin berlanjut hingga Juli. Sebuah proyek massal yang diluncurkan awal bulan ini hanya terjual kurang dari seperempat dari 440 unit pada akhir pekan pertamanya. Meski begitu, valuasi properti tetap tinggi.
Harga rumah pribadi naik selama empat kuartal berturut-turut, sementara pada semester pertama terjadi rekor penjualan rumah susun publik dengan harga setidaknya S$1 juta (US$745.000), menurut data yang dikumpulkan oleh makelar OrangeTee Group.
Kenaikan harga telah membuat pusat keuangan ini menjadi kota termahal ketiga di dunia untuk membeli rumah pribadi, menurut sebuah laporan dari Julius Baer Group Ltd.
(bbn)