Logo Bloomberg Technoz

Impor Naik 7,5% Jadi US$18,4 M per Juni, Migas Jadi Biang Keladi

Azura Yumna Ramadani Purnama
15 July 2024 13:05

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti saat rilis BPS. (Bloomberg Technoz/Mis Fransiska Dewi)
Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti saat rilis BPS. (Bloomberg Technoz/Mis Fransiska Dewi)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan data perdagangan internasional Indonesia periode Juni. Nilai impor Indonesia tercatat US$18,45 miliar atau melonjak 7,58% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Juni 2023, yakni US$17,15 miliar.

Pada Senin (15/7/2024), Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengumumkan nilai impor migas tercatat US$3,27 miliar atau melonjak 47,17% (yoy) dibanding periode yang sama tahun lalu US$2,22 miliar. Sementara itu, nilai impor nonmigas juga naik 1,69% (yoy) dari US$14,93 miliar menjadi US$15,18 miliar. 

"Kenaikan impor migas yang cukup tinggi didorong oleh peningkatan nilai impor minyak mentah dan nilai impor hasil minyak," ujar Amalia dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (15/7/2024).

Menurut data BPS, nilai impor Indonesia pada Juni turun 4,89% dibanding Mei 2024 (month-to-month/mtm). Nilai impor nonmigas secara bulanan menurun 8,83% menjadi US$15,18 miliar pada Juni 2024 dari semula US$16,65 miliar pada Mei 2024. Sementara itu, nilai impor migas naik 19,01% dari US$2,75 miliar pada Mei 2024 menjadi US$3,27 miliar pada Juni 2024.

"Turunnya nilai impor secara bulanan disebabkan nilai impor nonmigas yang menurun dengan andil penurunan 7,58%," ujar Amalia.