Kateryna Kadabashy - Bloomberg News

Bloomberg, Hamas membantah telah menarik diri dari perundingan gencatan senjata, sehari setelah serangan udara Israel ke Gaza yang menewaskan dua pejabat tinggi Hamas dan menewaskan sedikitnya 90 orang serta melukai 300 lainnya.

Izzat Al-Rishq, anggota biro politik Hamas, menampik laporan AFP yang mengatakan bahwa kelompok tersebut akan keluar dari perundingan. "Eskalasi" terbaru Israel telah direkayasa untuk "menghalangi jalan untuk mencapai kesepakatan," tambahnya dalam sebuah pernyataan singkat.

Sebelumnya, AFP mengutip seorang pejabat yang mengatakan bahwa pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh telah mengatakan kepada para mediator internasional, Qatar dan Mesir, bahwa organisasi tersebut akan menghentikan perundingan karena "ketidakseriusan Israel, kebijakan penundaan dan penghalangan yang terus berlanjut, serta pembantaian yang terus berlanjut terhadap warga sipil tak bersenjata."

Para pejabat keamanan Israel mengatakan pada Minggu (14/7/2024) bahwa mereka yakin serangan yang ditargetkan terhadap kepala militer Hamas, Mohammed Deif, berhasil, meskipun ada pernyataan dari kelompok tersebut bahwa ia "baik-baik saja" dan terus mengawasi operasi-operasi sayap militer Hamas.