Logo Bloomberg Technoz

Berdasarkan laporan keuangan, WIKA memiliki 39,12% saham dalam PSBI. Sementara, porsi bagi hasil untuk WIKA dalam konsorsium tersebut sebesar 30%.

Namun, WHOOSH masih membukukan kerugian. Sehingga, WIKA mencatat kerugian Rp198,98 miliar pada 2022 dari proyek tersebut. Pada 2023, jumlah kerugiannya membengkak 91,52% menjadi Rp381,08 miliar.  Untuk periode kuartal I-2024, kerugian dari proyek WHOOSH kembali membengkak menjadi Rp607,45 miliar.

Penyertaan Modal

WIKA sendiri sudah menyetorkan modal cukup besar untuk PSBI. 

"Penyertaan sudah Rp6,1 triliun. Kemudian, yang masih dispute atau belum dibayar sekitar Rp5,5 triliun, sehingga hampir Rp12 triliun," terang Agung.

Yang menjadi masalah, sumber dana untuk penyertaan modal tersebut berasal dari utang. Sehingga, WIKA harus menanggung beban bunga.

Presiden Jokowi bersama Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan resmikan Kereta Cepat WHOOSH di St. Halim, Senin (2/10/2023). (BPMI Setpres/Laily Rachev)

Pada 2023, beban keuangan WIKA lompat 133,84% menjadi Rp3,21 triliun dari sebelumnya Rp1,37 triliun di 2022.

Beban lain-lain bahkan melesat 310,33% menjadi Rp5,4 triliun dari sebelumnya Rp1,32 triliun.

Pada kuartal I-2024, beban lain-lain WIKA turun menjadi Rp147,43 miliar dari sebelumnya Rp228,51 miliar.

Pada saat yang sama, WIKA mencatat kerugian entitas ventura bersama RP467,22 miliar dari sebelumnya laba Rp55,55 miliar. WHOOSH masuk dalam entitas ini.

WIKA sendiri mencatat kerugian bersih total sebesar Rp1,13 triliun pada kuartal I-2024, naik 117,27% secara tahunan dari sebelumnya Rp521,26 miliar.

Sedang pada 2023, kerugian WIKA mencapai Rp7,13 triliun, jauh lebih tinggi dari periode yang sama tahun sebelumnya, Rp59,59 miliar.

(red)

No more pages