Logo Bloomberg Technoz

Selain itu, meski neraca dagang pada Juni masih membukukan surplus, memperpanjang rekor surplus selama 50 bulan berturut-turut, nilai lebih yang dibukukan trade account makin kecil. Pada Juni, surplus neraca dagang hanya US$2,39 miliar, lebih rendah dibanding Mei US$2,94 miliar.

Trump effect

Rupiah dan pasar keuangan domestik hari ini terlihat masih terpengaruh oleh sentimen pasar global yang mendadak diliputi oleh ketidakpastian geopolitik baru menyusul peristiwa penembakan terhadap Calon Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada hari Minggu.

Upaya pembunuhan terhadap Trump yang gagal itu dinilai melejitkan peluang pengusaha sukses tersebut melenggang lagi ke Gedung Putih. Pasar juga akan bereaksi terhadap membesarnya peluang tersebut dengan memburu aset-aset yang masuk dalam kategori safe haven seperti emas, bitcoin dan dolar AS. 

Dukungan Trump terhadap kebijakan fiskal yang lebih longgar dan tarif yang lebih tinggi berpotensi menahan inflasi AS di kisaran tinggi bila ia terpilih sehingga membuka peluang rezim higher for longer lebih lama. Peristiwa Bloody Butler itu akan menaikkan lagi pamor dolar AS dan mengerek imbal hasil surat utang AS.

Indeks dolar AS siang ini bergerak naik ke 104,21, menekan hampir semua mata uang yang menjadi lawannya. Di Asia, seluruh mata uang bergerak tertekan terhadap dolar AS. 

Tekanan terhadap pasar emerging Asia bukan hanya datang dari global tapi juga tersengat sentimen negatif China di mana pertumbuhan ekonomi Negeri Tirai Bambu itu semakin lesu pada kuartal II-2024, hanya tumbuh 4,7%, terendah dalam lima kuartal terakhir.

Ekonomi China yang masih terus lesu akan berdampak pada perekonomian global karena negeri ini memiliki signifikansi terhadap aktivitas dunia.

(rui)

No more pages