Logo Bloomberg Technoz

Ekspor RI pada Juni Melambat: Rupiah, Saham & Obligasi Tertekan

Tim Riset Bloomberg Technoz
15 July 2024 11:43

Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (24/6/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (24/6/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah bergerak semakin melemah, tertekan aksi jual di pasar saham dan pasar surat utang negara ketika kinerja ekspor Indonesia pada Juni dilaporkan hanya tumbuh tak sampai 2%, jauh lebih rendah dibanding prediksi pasar.

Rupiah bergerak melemah ke Rp16.178/US$, tergerus 0,26% dibanding posisi pekan lalu. Sedangkan indeks saham tergerus melemah ke 7.298,31 ketika aksi jual juga menekan harga obligasi negara.

Mayoritas tenor Surat Berharga Negara (SBN) mencatat kenaikan tingkat imbal hasil alias yield. Tenor 10Y naik tipis ke 6,945%, sementara tenor lebih panjang 30Y naik lebih banyak ke 7,107%. Tenor 2Y juga terkerek naik 3 bps ke 6,781% disusul 5Y yang juga tertekan ke 6,863%.

Siang hari ini, Badan Pusat Statistik mengumumkan kinerja neraca dagang RI bulan Juni. Nilai ekspor RI bulan lalu mencatat kenaikan lebih kecil dibanding estimasi pasar yakni hanya 1,17% year-on-year, jauh di bawah prediksi sebesar 4,81% year-on-year.

Sementara itu, kinerja ekspor bulan Mei direvisi sedikit naik dari 2,85% menjadi 2,86%. Secara bulanan, kinerja ekspor bulan Juni mencapai 6,65% dibanding Mei.