Logo Bloomberg Technoz

Ia menyebut, harga komoditas batubara, nikel, dan tembaga masing-masing terkontraksi sebesar 4,9% (mom), 10,7% (mom), dan 4,8% (mom).

Sementara itu, kinerja impor diperkirakan terkontraksi -8,53% (mom), sementara secara tahunan impor diperkirakan meningkat 3,46% (yoy) dari bulan sebelumnya yang terkontraksi -8,83%.

Josua mengatakan, impor terkontraksi secara bulanan dipengaruhi oleh melemahnya aktivitas manufaktur domestik yang tercermin dari Prompt Manufacturing Index (PMI) yang mengalami penurunan menjadi 50,7 di bulan Juni dari bulan sebelumnya sebesar 52,1.

“Pelemahan aktivitas manufaktur di bulan Juni 2024 terutama disebabkan oleh tren depresiasi rupiah, yang menyebabkan sektor riil membatasi kegiatan impor,” kata Josua.

Dengan demikian, pihaknya kembali mempertahankan ekspektasi defisit transaksi berjalan pada tahun 2024 melebar menjadi -0,94% dari Produk Domestik Bruto (PDB) dari yang sebelumnya diprediksi sebesar -0,14% dari PDB.

Ia menyebut, proyeksi tersebut didasarkan beberapa faktor, termasuk normalisasi harga komoditas dan potensi dampak ketidakpastian global terhadap yang berdampak pada penurunan permintaan global.

“Di sisi lain, kebijakan hilirisasi diharapkan dapat mengurangi ketergantungan transaksi berjalan terhadap harga komoditas, sehingga dapat membatasi defisit,” pungkas Josua.

(azr/lav)

No more pages