Logo Bloomberg Technoz

Harga Emas Tinggalkan Zona US$ 2.000 Tertekan Arah Bunga Fed

News
10 April 2023 09:08

Ilustrasi emas batangan. (Andreas Gebert/Bloomberg)
Ilustrasi emas batangan. (Andreas Gebert/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga emas di pasar dunia melemah meninggalkan zona US$ 2.000 seiring perkiraan para pemodal bahwa Federal Reserve, bank sentral Amerika (AS) akan melanjutkan kenaikan bunga acuan Mei nanti pasca data lapangan kerja yang tangguh.

Logam mulia ini sempat mencapai level tertinggi setahun terakhir pada pekan lalu (5/4/2023) di posisi US$ 2.020,73 per troy ounce. Pagi ini kontrak emas diperdagangkan di kisaran US$ 1.998,16 pada pukul 8:36 WIB, Senin (10/4/2023). 

Data sektor ketenagakerjaan Amerika pada Maret lalu memperlihatkan masih tangguhnya permintaan tenaga kerja, di mana itu menaikkan ekspektasi pada pelaku pasar bahwa Fed akan melanjutkan kenaikan bunga acuan Mei nanti untuk menjinakkan inflasi. 

Para pemodal di pasar global masih menunggu petunjuk lebih jelas seberapa kuat perekonomian Amerika di tengah serial pengetatan moneter. Pekan ini data penting yang ditunggu antara lain indeks harga konsumer AS dan risalah rapat Fed.

China mengerek cadangan emasnya untuk lima bulan berturut-turut, memperpanjang upaya bank sentral negeri itu menaikkan emas dalam proporsi cadangan devisanya. Para hedge fund menaikkan prediksi bullish terhadap emas ke level tertinggi dalam rentang lebih dari setahun terakhir.