“Pemerintah melakukan pembersihan data dari malware atau pun virus yang mencurigakan dari data yang sudah berhasil diselamatkan, sekaligus memperkuat parameter keamanan infrastrukturnya,” papar dia.
Plt Dirjen Aptika Kominfo Ismail sebelumnya menyampaikan bahwa pihaknya menjalankan strategi jangka pendek hingga panjang. Pertama, pemulihan darurat berupa proses forensik dengan melibatkan Kepolisian dan BSSN di periode Juli-Agustus 2024.
Kedua, redeploy tenant, melakukan perbaikan tata kelola dan Standar Operasional Prosedur (SOP), target selesai September 2024. Ketiga, melakukan audit keamanan secara menyeluruh di pusat data (PDNS 1 dan 2). Audit dilakukan oleh pihak ketiga yang ditunjuk dan bekerja secara independen.
86 Layanan Publik di 16 Instansi Pulih
Jumlah layanan publik, terdiri dari pusat perizinan dan pusat informasi portal, yang pulih bertambah menjadi 86 seiring pemulihan server pusat data (PDNS 2 Surabaya) yang pada Juni lalu jadi korban serangan Brain Cipher Ransomware.
Pemulihan hingga kini terus berjalan oleh tim gabungan Kementerian Kominfo, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), PT Telkom Tbk (TLKM), juga instansi yang menjadi tenant PDN, kata dia.
Hadi menerangkan bahwa terjadi penambahan dari 30 menjadi layanan publik yang telah pulih per 12 Juli pukul 17.30 WIB. Data terbaru ini berasal dari 16 tenant. Ia memastikan, “86 layanan dari 16 kementerian, lembaga dan pemerintah daerah telah go live.”
Beberapa layanan yang kembali normal adalah beasiswa yang dikelola Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
(wep)