Logo Bloomberg Technoz

Sentimen pada perdagangan hari ini utamanya datang dari global. Pasar keuangan, termasuk saham di regional Asia, berfluktuasi setelah percobaan pembunuhan Donald Trump. Insiden ini semakin memperkuat spekulasi bahwa peluangnya untuk memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) pada November kian meningkat.

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, upaya pembunuhan terhadap Trump yang gagal itu dinilai melejitkan peluangnya melenggang lagi ke Gedung Putih. Pasar juga akan bereaksi terhadap membesarnya peluang tersebut dengan memburu aset-aset yang masuk dalam kategori Safe Haven seperti dolar AS. 

Ditambahlagi, dukungan Trump terhadap kebijakan fiskal yang lebih longgar dan tarif yang lebih tinggi umumnya dianggap akan menguntungkan dolar dan melemahkan Treasury.

"Sangat mengejutkan pasar belum bereaksi lebih banyak terhadap ketidakpastian yang meningkat akibat percobaan pembunuhan Trump di jam perdagangan awal,” kata Lloyd Chan, Ahli Strategi di MUFG di Singapura.

“Mungkin dolar AS masih terbebani oleh ekspektasi pasar yang lebih Dovish terhadap pemotongan suku bunga The Fed setelah serangkaian tekanan harga yang lebih dingin dan data ekonomi yang lebih lemah dari AS,” tambahnya.

Penguatan lagi dolar AS di pasar global otomatis akan menekan pergerakan mata uang lawannya, termasuk rupiah, yang nantinya akan menyeret IHSG ke zona merah. Potensi lonjakan lagi imbal hasil Treasury, akan membuat pamor aset Emerging Market surut.

"Upaya pembunuhan ini mengingatkan investor bahwa selalu ada potensi ketidakpastian yang dapat mempengaruhi pasar," kata Stephen Solaka, salah satu pendiri Belmont Capital Group.

Di lain sisi, Indeks Harga Produsen (IHP) atau Producer Price Index (PPI) untuk permintaan umum ada kenaikan 0,2% dari bulan sebelumnya, menurut data Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat (BLS) yang diterbitkan pada Jumat. Dibandingkan dengan tahun lalu, IHP ada kenaikan 2,6%.

Laporan tentang inflasi grosir ini mengikuti Indeks Harga Konsumen (IHK) yang lebih banyak dipantau, yang menunjukkan penurunan pertama sejak awal pandemi, dan membuat The Fed bersiap untuk mulai menurunkan suku bunga pada September.

Mengutip CME FedWatch Tools pagi ini, probabilitas Bank Sentral Federal Reserve memangkas suku bunga acuan sebanyak 25 basis poin (bps) ke 5,00–5,25% dalam rapat September melonjak ke angka keyakinan 88,1% lebih tinggi dari pekan sebelumnya yang sempat menyentuh 56%.

Kemudian, Federal Funds Rate diperkirakan bakal turun lagi 25 bps ke 4,75–5,00% sampai dengan 4,50-4,75% pada rapat November dan Desember. Peluangnya bertambah menjadi masing-masing 56,9% dan 49,8%.

Pasar Swap sebelumnya juga memperkirakan dua kali pemangkasan suku bunga acuan The Fed pada tahun 2024– dan kemungkinan besar pemangkasan pertama akan dilakukan pada September.

Tim Research Phillip Sekuritas memaparkan, Kontrak Berjangka (Futures) suku bunga memberi indikasi bahwa pelaku pasar melihat lebih dari 90% peluang Federal Reserve akan memangkas suku bunga di bulan September, naik dari 74% sehari sebelumnya.

“Data Inflasi (CPI) AS yang keluar lebih rendah dari ekspektasi meperkuat spekulasi bahwa Bank Sentral AS (Federal Reserve) akan memangkas suku bunga acuan di bulan September,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG menguat 0,37% ke 7.327 dan masih didominasi oleh volume pembelian, meskipun cenderung menurun. 

“Saat ini, posisi IHSG diperkirakan sedang berada di akhir wave [v] dari wave 1 dari wave (3), sehingga diperkirakan IHSG akan menguji area resistance 7.374 terlebih dahulu,” papar Herditya dalam risetnya pada Senin (15/7/2024).

Herditya juga memberikan catatan, tetap waspadai akan adanya terkoreksi untuk menguji rentang 7.036-7.214.

Bersamaan dengan risetnya, Herditya memberikan rekomendasi saham hari ini, ASII, MEDC, MYOR, dan TMAS.

Analis Phintraco Sekuritas juga memaparkan, The Fed hampir dipastikan pangkas sukubunga di September 2024.

“IHSG mungkin ditopang euforia The Fed di awal pekan, tapi waspadai potensi profit taking di tengah-akhir pekan ini,” tulisnya.

Melihat hal tersebut, Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi ADMR, INTP, ICBP, MAPI, dan MYOR.

(fad)

No more pages