Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden angkat bicara mengenai insiden yang menimpa capres Donald Trump. Biden mengecam dan mengutuk sebuah bentuk kekerasan politik seperti itu.
Trump yang diduga ditembak saat kampanye Butler, Pennsylvania dalam sebuah rapat umum Partai Republik.
“Kita tidak bisa seperti ini, kita tidak bisa memaafkan hal ini. Semua orang harus mengutuknya,” kata Biden dalam sambutan singkatnya dari Delaware, berdasarkan laporan Bloomberg News.

Saat ditanya apakah penembakan tersebut merupakan upaya pembunuhan, Biden hanya mengatakan bahwa dirinya mempunyai pendapat, tetapi tidak memiliki cukup fakta untuk membuat penilaian tersebut.
Usai mengalami penembakan itu, Trump sempat membungkuk dan terjatuh. Orang lain yang ikut rapat juga tampak terluka, menurut seseorang yang hadir dalam acara tersebut, berdasarkan laporan Bloomberg News.
Setelah perlahan berdiri, Trump langsung mengacungkan tinjunya ke udara dan melambaikan tangan ke arah penonton sebelum keluar dari panggung bersama para pengawalnya. Terlihat juga ada darah di telinga kanannya.
Usai insiden tersebut, Dinas Rahasia AS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kondisi Trump aman dan mereka telah menerapkan langkah-langkah perlindungan.
“Saat ini sedang penyelidikan aktif Dinas Rahasia dan informasi lebih lanjut akan dirilis jika tersedia,” kata Anthony Guglielmi, juru bicara badan tersebut dalam sebuah postingan di X.

Sementara itu, Biro Investigasi Federal (FBI) dan Kepolisian Negara Bagian Pennsylvania berada di lokasi untuk membantu penyelidikan, kata lembaga tersebut.
“Dia baik-baik saja dan sedang diperiksa di fasilitas medis setempat. Rincian lebih lanjut akan menyusul," ujar juru bicara Trump, Stephen Cheung.
(ibn/wep)