Indef Pertanyakan Wacana BMAD Keramik: Bisa Rugikan Negara
Pramesti Regita Cindy
13 July 2024 20:30
Bloomberg Technoz, Jakarta - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mempertanyakan rekomendasi Komite Anti Dumping Indonesia (KADI) Kementerian Perdagangan untuk mengenakan bea masuk anti dumping (BMAD) pada produk keramik khususnya produk keramik porselen.
Terlebih, rekomendasi ini didasarkan pada asumsi bahwa produsen domestik belum mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri, sehingga diperlukan perlindungan tambahan untuk industri. Namun, hal ini justru dinilai akan memberatkan konsumen.
"Kami melihat ada ketidakseimbangan antara tujuan melindungi produsen dalam negeri dan kepentingan konsumen. Dengan pemberian BMAD, harga produk porselen di pasar domestik dapat meningkat secara signifikan, yang pada akhirnya akan memberatkan konsumen," jelas Kepala Center of Industry, Trade, and Investment INDEF Andry Satrio Nugroho, dalam keterangan tertulisnya, dikutip Sabtu (13/7/2024).
Andry bahkan menyorot pemerintah dengan menekankan pentingnya meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi domestik sebagai solusi jangka panjang melalui berbagai program maupun insentif, ketimbang hanya menerapkan BMAD.
Tidak hanya itu, Ia juga memperingatkan potensi ancaman impor ilegal sebagai akibat dari kebijakan BMAD.