Logo Bloomberg Technoz

Selain itu, lanjut Yannes, dengan kerja sama dengan Pininfarina menegaskan komitmen VinFast untuk menghadirkan mobil listrik dengan estetika yang menarik dan kualitas yang dapat diandalkan.

"Sementara itu, mobil China sering kali [hanya] sekadar mengedepankan fitur yang kaya dan harga terjangkau," sambungnya.

Di Indonesia sendiri, VinFast telah resmi membuka dealer penjualan perdananya, tepatnya di Depok, Jawa Barat. Dealer tersebut dibangun oleh PT Gallerie Setia Utama, dan sebagai tonggak awal bagi VinFast di pasar otomotif Indonesia, menyusul debutnya di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 pada Februari.

Penjualan pertama produk VinFast di dealer tersebut diisi oleh model VF5 dan VF e34. Sementara, untuk harga produk mereka, VinFast model e34 akan dibanderol mulai dari Rp315 juta tanpa termasuk baterai.

Meski demikian perusahaan mobil asal Vietnam ini menerapkan sistem sewa baterai, sehingga para konsumen disebut tidak perlu khawatir biaya ganti baterai bila terjadi kerusakan.

Belum lama ini, VinFast Auto Ltd juga dikabarkan sedang mencari pinjaman bank sekitar US$250 juta (sekitar Rp4,04 triliun) untuk mendanai pembangunan pabrik perakitannya di Subang, Indonesia, menurut orang yang mengetahui masalah tersebut.

Perusahaan tersebut, yang merupakan anak perusahaan konglomerat Vietnam Vingroup JSC dan dikendalikan oleh orang terkaya di negara tersebut, Pham Nhat Vuong, telah mendekati bank-bank di Indonesia untuk meminta pinjaman dalam mata uang dolar atau dalam mata uang lokal, kata orang yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena pembicaraannya bersifat pribadi.

Pembicaraan dengan bank-bank tersebut menggarisbawahi ambisi perusahaan rintisan tersebut untuk berekspansi secara regional guna bersaing dengan pembuat kendaraan listrik global lainnya, sebuah pasar yang telah menjadi sangat kompetitif dengan pemotongan harga besar-besaran yang menggerogoti pendapatan sektor ini.

Setelah meluncurkan model pertamanya lima tahun lalu, VinFast akan terus mendapat dukungan dari Vuong sampai dia “kehabisan uang,” katanya dalam wawancara dengan Bloomberg Television bulan lalu.

(prc/wdh)

No more pages