Logo Bloomberg Technoz

Industri Keramik Serap Gas Murah Terbanyak, Kadin Desak BMAD 400%

Pramesti Regita Cindy
13 July 2024 19:30

Lantai keramik./Bloomberg-David Paul Morris
Lantai keramik./Bloomberg-David Paul Morris

Bloomberg Technoz, Jakarta Wakil Ketua Umum Bidang Perindustrian Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bobby Gafur Umar menyatakan hingga semester I-2024, industri keramik menjadi sektor yang paling banyak menyerap gas murah dari program harga gas bumi tertentu (HGBT).

Untuk itu, dia meminta agar pemerintah lewat Komite Anti Dumping Indonesia (KADI) kian memperkuat pengawasan impor produk keramik melalui skema bea masuk antidumping (BMAD), sebagaimana yang dilakukan oleh sejumlah negara terhadap produk keramik, khususnya asal China.

"Kenapa? Keramik itu di Amerika, [milik] China sudah tidak bisa masuk. Terus kemudian naiklah impor keramik ke Amerika itu dari India. Nah India sekarang kena [bea masuk] sampai dengan 400%, karena Amerika melindungi industri dalam negerinya," kata Bobby saat dihubungi, dikutip Sabtu (13/7/2024).

Penerapann BMAD produk keramik dengan tarif sampai 400% seperti di Amerika Serikat (AS) dinilainya perlu dilakukan lantaran industri keramik nasional saat ini juga masih menghadapi tantangan dari banjir produk impor luar negeri, yang mana China adalah salah satunya.

Galeri ubin keramik./Bloomberg-Kiyoshi Ota

Terlebih, menurutnya asosiasi keramik juga telah mengajukan persetujuan BMAD ke KADI satu setengah tahun untuk produknya. Hingga setelah dilakukannya penyelidikan dan verifikasi lapangan, KADI menyatakan bahwa China telah terbukti benar ada tindakan dumping seperti yang dilaporkan oleh Asosiasi Keramik.