Logo Bloomberg Technoz

Wacana Konversi Pertalite Jadi Bioetanol Dinilai Rawan Mangkrak

Dovana Hasiana
13 July 2024 19:00

Bahan bakar bioetanol menetes dari pompa bahan bakar./Bloomberg-Si Barber
Bahan bakar bioetanol menetes dari pompa bahan bakar./Bloomberg-Si Barber

Bloomberg Technoz, Jakarta Ekonom Energi dari Universitas Padjadjaran Yayan Satyakti berpendapat wacana Indonesia untuk mengalihkan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar nabati (BBN), salah satunya dengan mengonversi Pertalite menjadi bioetanol, rentan bubar di tengah jalan.

Hal tersebut terjadi karena ketersediaan baku bioetanol berupa tebu yang belum cukup, ditambah dengan tidak tersedianya lahan dan mekanisasi pertanian yang belum andal.

“Untuk kasus Indonesia, kebun tebu kita tidak begitu banyak. Kalau banyak kita tidak mengimpor gula,” ujar Yayan kepada Bloomberg Technoz, dikutip Sabtu (13/7/2024).

Berkaca dari pengalaman Indonesia pada program mandatori biodiesel, kata Yayan, pemerintah menyiapkan lahan seluas 1,3 juta hektare (ha) untuk hutan bioenergi. Namun, bauran biodiesel hanya dipatok pada level 50%, padahal Indonesia merupakan produsen terbesar dunia untuk komoditas kelapa sawit.

“Nah apalagi etanol, kita lahannya tidak ada, mekanisasi pertanian kita tidak mumpuni,” ujarnya.

Ilustrasi lahan tebu./Bloomberg-Valeria Mongelli