Menakar Urgensi Gas Murah demi Bangkitkan Lagi Manufaktur RI
Pramesti Regita Cindy
13 July 2024 18:00
Bloomberg Technoz, Jakarta - Wakil Ketua Umum Bidang Perindustrian Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bobby Gafur menyebut, dengan melihat kondisi manufaktur Indonesia saat ini, kebijakan perpanjangan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) memang sebaiknya dilakukan.
Terlebih, dia menilai kebijakan ini dapat membantu menjaga eksistensi manufaktur lokal, terutama dalam situasi global yang sedang terkontraksi akibat perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
"Betul-betul 34 atau 35 [bulan], PMI [Purchasing Managers’ Index] kita di atas 50. Namun, kita lihat itu indeks manufaktur ya, jadi kita lihat ini memang masih di atas 50, berarti tumbuh, tetapi ada penurunan dalam dua bulan terakhir. Nah ini perlu diwaspadai, jadi kita harus menjaga eksistensi dari manufaktur lokal," jelas Bobby kepada Bloomberg Technoz, dikutip Sabtu (13/7/2024).
Industri manufaktur, tutur Bobby, menyumbang sekitar 16% dari produk domestik bruto (PDB) nasional. Terlebih, dalam dua tahun terakhir setelah pandemi, sektor ini mulai kembali melakukan geliat ekspansi, salah satunya seperti yang terjadi di industri keramik.
Ditambah belum lama ini, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan Presiden Joko Widodo tetap menyetujui untuk melakukan kajian lebih dalam ihwal perluasan industri penerima HGBT, walaupun hingga saat ini tetap diputuskan bahwa hanya 7 industri yang bakal menerima gas murah pasca-2024.