Bloomberg Technoz, Jakarta - Pengamat otomotif sekaligus akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu menilai pembangunan pabrik perakitan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) asal Vietnam, VinFast Auto Ltd, bisa membawa implikasi signifikan terhadap kompetisi pasar mobil listrik di dalam negeri. 

Yannes menuturkan, meskipun VinFast akan menghadapi risiko persaingan yang signifikan, terutama dalam konteks perang harga global; kehadiran pabrik perakitan yang direncanakan di Subang, Jawa Barat ini akan memungkinkan produsen EV Vietnam tersebut bersaing dengan EV China di pasar otomotif RI.

"Kehadiran pabrik perakitan VinFast di Subang, didukung oleh pinjaman US$250 juta (sekitar Rp4,04 triliun)  dari bank-bank di Indonesia akan membawa implikasi signifikan terhadap kompetisi pasar EV di Indonesia dengan dukungan finansial yang kuat untuk bersaing dengan produsen EV China, terutama di segmen pasar terbesar dengan harga sekitar 300 jutaan rupiah," kata Yannes kepada Bloomberg Technoz, Sabtu (13/7/2024).

Selain itu, dengan menawarkan nilai terbaik bagi "first time car buyers" dari kalangan milenial kelas menengah, VinFast diperkirakan juga dapat menarik kelompok pembeli terbesar di Indonesia, yakni kalangan milenial.

Strategi VinFast untuk memanfaatkan pabrik lokal guna meningkatkan kepercayaan konsumen dan insentif pemerintah untuk kendaraan listrik juga dianggap sebagai langkah yang tepat, terlebih ia menambahkan bahwa VinFast perlu mengembangkan strategi pemasaran yang tepat untuk menarik konsumen dalam negeri.