Logo Bloomberg Technoz

Gas Murah HGBT Diperpanjang, Industri Keramik Dapat Angin Segar

Pramesti Regita Cindy
13 July 2024 15:30

Seorang pekerja pabrik keramik mengoperasikan mesin. (Marcos Issa/Bloomberg News)
Seorang pekerja pabrik keramik mengoperasikan mesin. (Marcos Issa/Bloomberg News)

Bloomberg Technoz, Jakarta Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) meyakini diterapkannya perpanjangan kebijakan harga gas bumi tertentu (HGBT) pasca 2024 akan memperbaiki daya saing industri dan meningkatkan kembali tingkat utilisasi produksi keramik nasional.

Di samping itu, kebijakan ini dinilai Asaki juga dapat memberikan kepastian iklim berinvestasi di dalam negeri, di mana masih banyak anggotanya yang telah selesai melakukan ekspansi kapasitas, tetapi masih belum mendapatkan HGBT.

"Perpanjangan HGBT ini sebagai pendorong bagi Asaki untuk bisa lebih agresif melakukan ekspor ke negara-negara di kawasan Asia Pasifik," jelas Edy kepada Bloomberg Technoz, dikutip Sabtu (13/7/2024).

Berdasarkan pengalaman sebelumnya, Edi menjelaskan implementasi HGBT selama ini tidak bisa dimanfaatkan secara optimal sehingga industri keramik nasional menjadi kurang dalam hal kekuataan daya saing, karena terhambatnya penyerapan HGBT dengan penerapan Alokasi Gas Industri Tertentu (AGIT) oleh Perusahaan Gas Negara (PGN) akibat pasokan gas.

"Asaki sgt menyayangkan di mana sejak diberlakukan HGBT pada 2021 sampai dengan sekarang, industri penerima HGBT di jawa bagian timur masih saja dikenai AGIT 60%—65% sedangkan seperti yang kita ketahui bahwa Pasokan Gas di Jawa Timur malah berlebih alias tidak ada kendala." 

Jaringan pipa gas PGN (Sumber foto website PGN)