Logo Bloomberg Technoz

Pada Mei, pebangkitan listrik bertanaga batu bara menyumbang 53% dari bauran energi (energy mix) di China. Walau masih dominan, tetapi ini menjadi yang terendah sepanjang sejarah.

Sementara 44% listrik di China sudah dihasilkan energi non-fosil. Ini juga menjadi yang tertinggi sepanjang masa.

Perkembangan ini membuat China sepertinya makin siap untuk lepas dari 'candu' batu bara. Saat permintaan dari pasar terbesar terancam turun, maka akan sangat menentukan pembentukan harga.

Analisis Teknikal

Bagaimana prospek harga batu bara pekan depan? Apakah bisa bangkit atau justru makin terjepit?

Secara teknikal dengan perspektif mingguan (weekly time frame), batu bara masih berada di zona bearish. Tercermin dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 48,11. RSI di bawah 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bearish.

Adapun indikator Stochastic RSI ada di 23,71. Menempati area jual (short) bahkan dekat dengan oversold.

Kini harga batu bara sudah menyentuh pivot point di level US$ 135/ton. Ada potensi naik tetapi terbatas yaitu di rentang US$ 135-137/ton. Sementara risiko koreksi pun tipis saja yakni di kisaran US$ 133-128/ton.

(aji)

No more pages