Eamon Akil Farhat dan Sotiris Nikas - Bloomberg News
Bloomberg, Eropa Tenggara dilanda gelombang panas yang parah, mengancam kesehatan jutaan penduduk karena suhu terendah harian terus meningkat.
Menurut Weather Services International (WSI), pada akhir minggu depan, suhu di Athena tidak akan turun di bawah 30 derajat Celcius (86 Fahrenheit). Roma dan Madrid bahkan diperkirakan mengalami suhu minimum harian di atas 20 derajat Celcius, level yang juga tercatat di sekitar Danau Jenewa awal minggu ini.
Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) menyatakan perubahan iklim sebagai penyebab meningkatnya frekuensi dan intensitas gelombang panas. Selain itu, suhu minimum yang tinggi secara terus-menerus membuat tubuh manusia kesulitan pulih saat malam hari. Di Eropa, Yunani dan Balkan menjadi wilayah yang paling terdampak panas musim panas ini.
Sementara itu, petugas pemadam kebakaran Yunani masih berjuang memadamkan kebakaran di wilayah Korinthia. Parahnya lagi, kebakaran baru juga meletus pada Jumat di Yunani utara, termasuk di dekat Thessaloniki, kota terbesar kedua di negara tersebut.
Sebagian besar wilayah Mediterania tetap dalam status siaga tinggi untuk kebakaran hutan. Sebelumnya, Albania menerima bantuan dari Yunani awal minggu ini untuk mengatasi kebakaran yang terjadi di sana.
Suhu di beberapa bagian daratan Yunani diperkirakan akan melonjak hingga 43 derajat Celcius dalam lima hari mendatang. Sementara itu, Sisilia dan wilayah lain di Italia selatan diperkirakan akan mencapai puncak 40 derajat Celcius.
Panas yang luar biasa di tenggara Eropa ini memicu perbedaan yang mencolok di seluruh benua. Inggris dan Prancis utara diperkirakan akan tetap lebih sejuk dari biasanya selama tujuh hari ke depan. Namun, menurut WSI, London diperkirakan akan mengalami kondisi yang lebih panas pada akhir minggu depan.
(bbn)