Logo Bloomberg Technoz

Papan Akselerasi: Cara BEI untuk Besarkan Korporasi Masa Depan


Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (24/6/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (24/6/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Jakarta - Satu dekade lalu dan sebelumnya, terdapat anggapan bahwa aktivitas ‘go public’ menjadi aksi korporasi melalui proses yang panjang.

Hanya perusahaaan-perusahaan skala besar yang memiliki akses pendanaan dari pasar modal, yaitu dengan cara menjual saham kepada publik atau biasa disebut dengan Initial Public Offering (IPO). Sementara itu, perusahaan-perusahaan yang baru dibangun dan membutuhkan pendanaan belum tentu memiliki kesempatan yang sama.

Padahal jika perusahaan yang baru didirikan atau perusahaan yang masih berskala aset kecil namun dengan bisnis yang berkembang dengan baik atau prospektif, dalam jangka panjang perusahaan tersebut dapat menjadi besar.

IPO saham ditawarkan di pasar perdana dengan menawarkan potensi keuntungan kepada publik dalam bentuk capital gain dan dividen yang dapat diperoleh seiring dengan perkembangan perusahaan setelah mendapat penguatan permodalan dari IPO.

Dana hasil IPO bisa digunakan oleh perusahaan untuk ekspansi usaha atau untuk modal kerja. Sedangkan melalui saham yang dibeli, masyarakat turut mendapatkan kesempatan untuk ikut memiliki perusahaan dengan prospek di masa depan. Pada akhirnya, masyarakat bisa mendapatkan keuntungan berupa dividen saham jika perusahaan menghasilkan laba.