Bagi Boeing, pesanan ini menjadi dorongan di tengah salah satu masa terburuknya karena menghadapi kendala produksi jet lorong tunggal 737 yang menjadi sumber pendapatan utama mereka, setelah insiden nyaris bencana pada awal Januari ketika pintu sebuah pesawat Max Alaska Airlines yang hampir baru jebol di tengah penerbangan.
Bloomberg melaporkan pada Jumat bahwa Boeing telah mulai memperingatkan pelanggan tentang penundaan lebih lanjut pengiriman 737 Max, dengan jadwal mundur tiga hingga enam bulan.
Hal itu terjadi setelah Federal Aviation Administration (FAA) Amerika Serikat mengatakan tidak akan mengizinkan Boeing meningkatkan produksi pesawat lorong sempit mereka melebihi kecepatan 38 jet per bulan, sampai mereka yakin kontrol kualitas sudah diterapkan dan rantai pasokan dapat mengimbangi.
(bbn)