Bloomberg Technoz, Jakarta - Epidemiologi Dicky Budiman menilai perubahan iklim di Indonesia yang berubah-ubah. Seperti halnya musim kemarau masih dilanda hujan lebat.
Ia mengatakan bahwa prediksi cuaca saat ini sulit diprediksi secara konsisten.
"Betul sekali jadi di era perubahan iklim ini artinya bukan hanya berubah pemanasan bumi yang makin menghangat, tapi juga berubah-ubah tidak menentu, kadang kecenderungannya nanti lebih sulit untuk diprediksi konsistennya," kata Dicky kepada Bloomberg Technoz.
"Jadi, musim hujan bisa sebentar lama, dahsyat tiba-tiba kering tiba-tiba kering sekali katakanlah dua tiga dekade lalu misalnya di Indonesia bunyi bulan RR November Oktober, musim hujan sekarang tidak seperti itu lagi. Akibat perubahan iklim," tambahnya.
Dicky mengatakan saat ini prediksi cuaca bukan lagi mengenai per bulan akan tetapi harus dipantau per minggu bahkan per hari. Melihat terjadinya tidak konsisten saat ini.
"Jadi, tidak bisa, memprediksi satu-dua bulan ke depan kita akan terus memantau ke prediksi cuaca dampak per hari atau minggu dan apa yang terjadi belahan sana, tentu akan berdampak tapi sekali lagi situasi saat ini akan juga warnai atau pengaruhi oleh situasi alam habitat, ekosistem di negara itu sendiri," ujarnya.
Lebih lanjut, Dicky menjelaskan dampak dari perubahan iklim memang dalam artian pemanasan global ini memang memicu anomali, atau memanjangnya periode-peride kekeringan atau panas.
Dan ini juga yang antara lain terjadi dalam fenomena el nino terutama akibat penurunan curah hujan kekeringan yang juga akhirnya berdampak pada potensi kebakaran hutan.
"Atau berkurangnya sumber air bersih, waduk, sumber mata air lainnya, ini tentu akan berdampak pada pola epidemiologi atau tren sebaran penyakit khususnya penyakit menular yang sangat sensitif perubahan cuaca," jelasnya.
Penyakit yang dimaksud Dicky ini adalah nyamuk, atau penyakit yang disebarkan frektor nyamuk. "Apakah itu malaria, demam berdarah, termasuk Zika virus , termasuk penyakit dengan ketersediaan air bersih. Misalnya, kolera, atau diare dan tentu ini juga berkaitan penyakit akibat memburuk kulitas udara dengan polusinya akibat kebakaran hutan juga. Dan ini artinya ada infeksi saluran napas,"katanya.
(dec/spt)