Logo Bloomberg Technoz

"Investor asing sangat underweight dalam melihat pergerakan saham China, dan ini penting, karena kita tidak perlu khawatir tentang investor yang menjual ketika reli terjadi," tutur George Efstathopoulos, manajer portofolio di Fidelity International, dalam sebuah wawancara, dikutip Bloomberg News.

Investor dana global adalah pembeli Net Buy saham yang terdaftar di Shanghai dan Shenzhen selama 13 hari berturut-turut pada Jumat (20/1/2023), pembelian beruntun terpanjang sejak Mei 2020. Mereka telah meningkatkan jumlah kepemilikan saham sebesar 110 miliar yuan (US$16,2 miliar, atau setara dengan Rp 244 triliun) pada Januari, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.

Ekonomi China akan rebound ke tren pertumbuhan pra-pandemi pada tahun ini karena masa pandemi Covid-19 telah melewati puncaknya, tutur Wakil Perdana Menteri Liu He pada pertemuan tahunan World Economic Forum (WEF) minggu ini. Data terbaru menunjukkan ekonomi China lebih tangguh pada akhir 2022 saat gelombang virus melanda negara tersebut.

Sentimen lainnya datang dari sejumlah kebijakan untuk mendukung pertumbuhan properti. Laporan terbaru menunjukkan regulator keuangan sedang meningkatkan dukungan refinancing untuk para developer.

Sepanjang 2023, indeks CSI telah naik 7,9% setelah mencatat kerugian berturut-turut pertama kalinya sejak 2011 pada pergerakan indeks tahun lalu. Indeks Hang Seng China Enterprises dari saham China yang terdaftar di Hong Kong juga telah pulih lebih cepat dan mulai memasuki fase bullish pada November. Indeks tersebut naik hampir 11% pada tahun ini.

(fad/aji)

No more pages