Logo Bloomberg Technoz

G-7 Kecam Israel, Desak Hentikan Perampasan Tanah di Tepi Barat

News
12 July 2024 14:30

Ilustrasi suasana perang di Tepi Barat. (Dok: Bloomberg)
Ilustrasi suasana perang di Tepi Barat. (Dok: Bloomberg)

Donato Paolo Mancini - Bloomberg News

Bloomberg, Negara-negara yang tergabung dalam G-7 mengeluarkan salah satu kecaman paling keras terhadap Israel sejak perang dengan Hamas dimulai pada Oktober. Mereka mendesak Israel menghentikan perampasan tanah dan legalisasi pos-pos di Tepi Barat yang diduduki.

Dalam sebuah pernyataan bersama pada Kamis (11/07/2024), para menteri luar negeri negara-negara G-7 mengatakan bahwa perampasan lahan seluas 1.270 hektar di wilayah Palestina akan menjadi "perluasan" terbesar sejak 1993. Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich juga mengambil tindakan untuk melegalkan lima pos terdepan, sejenis pemukiman, sementara pemerintah menyetujui penambahan 5.000 unit rumah.

“Program pemukiman tidak sejalan dengan hukum internasional, dan kontraproduktif terhadap tujuan perdamaian,” tulis para pemimpin G-7 setelah bertemu di KTT NATO di Washington. “Kami mendesak Pemerintah Israel untuk membatalkan keputusan ini.”

Pemukiman Israel dan perampasan tanah sepihak di wilayah Palestina telah lama menjadi hambatan bagi terciptanya perdamaia. Praktik ini terus berlanjut sejak serangan Hamas pada 7 Oktober yang memicu perang yang sedang berlangsung di Gaza. AS, bersama dengan Mesir dan Qatar, telah mencoba untuk menjadi perantara gencatan senjata selama berbulan-bulan tanpa hasil.