Logo Bloomberg Technoz

Potensi untung 12% hanya dalam rentang waktu sekitar tujuh bulan itu, mengalahkan tingkat imbal hasil instrumen investasi lain. Sebagai contoh, bila berinvestasi di dolar AS, kenaikan nilainya hanya sebesar 4,7% year-to-date pada hari ini.

Sementara investasi di saham juga masih di bawah return emas. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat baru mencetak return 3,85% year-to-date

Bagaimana bila dibandingkan surat berharga negara? Bila mengacu pada pergerakan IDMA (InterDealer Market Association) yang mengukur pergerakan harga obligasi pemerintah, sepanjang tahun ini mencatat return negatif 4,04%.

Lonjakan harga emas belakangan ini terutama disulut oleh sentimen pasar seputar arah bunga acuan AS. Sebagai aset investasi fisik yang tidak memberikan imbal hasil (non-yield asset), emas akan diuntungkan bila tingkat bunga rendah. Itu juga yang membuat pergerakan harga emas berkebalikan dengan dolar AS sebagai sesama aset safe haven bagi investor di seluruh dunia.

Reli harga emas yang bertubi-tubi hampir selalu dipicu oleh faktor extraordinary. Pada 2020 silam, harga emas berulang memecah rekor karena resesi membekap perekonomian dunia. Kini, harga aset investasi konvensional itu menunjukkan reli panjang karena ada peluang penurunan bunga acuan The Fed yang makin besar.

Dalam waktu dekat, harga emas berpeluang kembali memecahkan rekor terutama bila ekspektasi penurunan pada September nanti semakin mendekati kenyataan.

(rui)

No more pages