Neil Callanan - Bloomberg News

Bloomberg, Utang sektor properti komersial di Amerika Serikat menggunung hingga hampir US$ 1,5 triliun (Rp 22.411 triliun) yang jatuh tempo sebelum akhir tahun 2025. Pertanyaan terbesarnya, siapa yang akan memberi pinjaman kepada mereka? 

Para analis Morgan Stanley dalam sebuah catatan pekan lalu mengatakan risiko yang terdepan dan utama saat ini bagi para pelaku bisnis properti adalah pembiayaan kembali atau refinancing.

Morgan Stanley memperkirakan valuasi properti kantor dan ritel dapat turun sebanyak 40% dari puncaknya, yang meningkatkan risiko gagal bayar. 

Kerisauan pun bertambah dengan guncangan di bank-bank kecil dan regional AS yang merupakan sumber kredit terbesar untuk industri properti tahun lalu yang ditandai dengan jatuhnya Silicon Valley Bank (SVB) yang dikhawatirkan menambah hambatan bagi bank-bank untuk memberikan kredit ke sektor properti.