Sentimen pada perdagangan hari ini utamanya datang dari global. Salah satu indikator favorit inflasi inti Amerika Serikat yang disukai Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) berhasil melambat pada Juni. Makin memperkuat alasan bagi Bank Sentral untuk mulai memangkas suku bunga jelang tutup tahun ini.
Seperti yang diwartakan Bloomberg News, data Biro Statistik Tenaga Kerja yang dirilis pada Kamis, Indeks Harga Konsumen (IHK) inti - yang tidak termasuk biaya makanan dan energi – hanya mencatatkan kenaikan 0,1% dari bulan sebelumnya Mei, yang merupakan kenaikan terkecil sejak Agustus 2021.
Inflasi AS tahunan melambat ke 3,3%, yang juga merupakan laju paling landai dalam lebih dari tiga tahun.
Para ekonom memandang IHK inti sebagai indikator inflasi mendasar yang lebih baik daripada IHK keseluruhan. Angka keseluruhan terjadi deflasi 0,1% dari bulan sebelumnya. Sekaligus ini merupakan penurunan pertama sejak awal pandemi, Mei 2020.
Angka-angka yang dirilis pada Kamis menunjukkan inflasi kini kembali mereda setelah sempat meningkat pada awal tahun, sementara aktivitas ekonomi yang lebih luas tampaknya melambat. Pada Rabu sebelumnya, Gubernur The Fed Jerome Powell memaparkan kesaksian hari kedua di Washington, di mana dia mengatakan Bank Sentral tidak memerlukan inflasi di bawah 2% sebelum menurunkan suku bunga.
Setelah rilis data tersebut, para trader memperkirakan Bank Sentral akan memangkas suku bunga pada September sebagai kemungkinan yang paling besar.
Mengutip CME FedWatch Tools pagi ini, probabilitas Bank Sentral Federal Reserve memangkas suku bunga acuan sebanyak 25 basis poin (bps) ke 5,00–5,25% dalam rapat September melonjak ke angka keyakinan tertinggi 84,6% lebih tinggi dari sebelumnya yang sempat menyentuh 60%.
Kemudian, Federal Funds Rate diperkirakan bakal turun lagi 25 bps ke 4,75–5,00% pada rapat November. Peluangnya menanjak menjadi 52,5%. Yang ketiga, diprediksi akan ada pemangkasan lagi 25 bps ke 4,50-4,75% pada rapat Desember, probabilitasnya meninggi mencapai 44,9%.
Pasar Swap memperkirakan lebih dari dua kali pemangkasan suku bunga acuan The Fed pada tahun 2024– dan kemungkinan besar pemangkasan pertama akan dilakukan pada September.
Ekonom di JPMorgan Chase & Co. sepakat memperkirakan penurunan suku bunga acuan Federal Reserve akan dimulai lebih awal, yaitu pada September. Hal ini dipicu data inflasi Juni yang diluar dugaan membaik.
“Kami sekarang berpikir bahwa hal ini membuka jalan bagi pemotongan pertama pada September (sebelumnya November), diikuti dengan pemangkasan kuartalan setelahnya,” tulis Ekonom JPMorgan, Michael Feroli dalam sebuah catatan.
Tim Research Phillip Sekuritas memaparkan, investor juga menyambut baik pernyataan Jerome Powell, di depan Komite Jasa Keuangan DPR AS bahwa Federal Reserve tidak perlu menunggu inflasi turun ke bawah 2% sebelum memangkas suku bunga acuan, dan para pejabat tinggi Federal Reserve masih mempunyai banyak pekerjaan untuk diselesaikan. Powell juga memberi perhatian khusus pada pelemahan di pasar tenaga kerja AS.
“Komentar dari Gubernur Federal Reserve Jerome Powell memperbesar harapan atas pemangkasan suku bunga tahun ini,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG menguat 0,18% ke 7.300 dan masih didominasi oleh volume pembelian.
“Saat ini, posisi IHSG diperkirakan sedang berada berada di akhir wave [v] dari wave 1 dari wave (3), sehingga penguatan IHSG akan relatif terbatas dan rawan terkoreksi untuk menguji rentang koreksi 7.000-7.160,” papar Herditya dalam risetnya pada Jumat (12/7/2024).
Bersamaan dengan risetnya, Herditya memberikan rekomendasi saham hari ini, AUTO, HRTA, KLBF, dan ULTJ.
Analis Phintraco Sekuritas juga memaparkan, IHSG mungkin masih terpengaruh euforia peluang pemangkasan The Fed Rate.
“Akan tetapi, IHSG kembali membentuk pola yang mengindikasikan potensi konsolidasi atau pullback. Dengan demikian, tetap waspadai potensi minor reversal di hari ini (12/7) sampai dengan pekan depan,” tulisnya.
Melihat hal tersebut, Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi PANI, SMRA, JSMR, MYOR, dan JPFA.
(fad)