Logo Bloomberg Technoz

Amerika Deflasi, Harga Emas Dekati Rekor Tertinggi

Hidayat Setiaji
12 July 2024 07:10

Karyawan memperlihatkan emas logam mulia Antam di Butik Emas ANTAM, Jakarta, Selasa (9/72024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan memperlihatkan emas logam mulia Antam di Butik Emas ANTAM, Jakarta, Selasa (9/72024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga emas dunia melesat pada perdagangan kemarin. Harapan akan penurunan suku bunga acuan menjadi ‘bahan bakar’ bagi sang logam mulia.

Pada Kamis (11/7/2024), harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2.413/troy ons. Melonjak 1,7% dan menjadi yang tertinggi sejak 21 Mei.

Harga emas pun tidak jauh dari level tertinggi sepanjang masa. Pada 20 Mei, harga emas menyentuh rekor tertinggi sepanjang sejarah di US$ 2.326,2/troy ons.

Dalam seminggu terakhir, harga emas naik 2,37% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga terangkat 3,7%.

Harga Emas di Pasar Spot (Sumber: Bloomberg)

Rilis data ekonomi terbaru di Amerika Serikat (AS) jadi sentimen positif bagi harga emas. Malam tadi waktu Indonesia, US Bureau of Labor Statistics meriiis data inflasi periode Juni.