“E-commerce saat ini persaingannya cukup ketat. Kalau kita lihat, salah satu persaingan untuk mendapatkan pembeli untuk barang yang sama dan kualitas yang sama adalah ongkos kirimnya seperti apa. Dalam perjalanannya ongkos kirim ini adalah faktor kompetisi untuk para penjual,” ujar Direktur Eksekutif di Indonesia ICT Institute Heru Sutadi.
Heru menambahkan, ke depan, investasi dalam promosi gratis ongkir akan menjadi andalan penjual untuk menjaga loyalitas pembeli dan meningkatkan penjualan. “Karena tidak ada masalah kalau harus ada nilai minimal untuk dapat gratis ongkir, yang penting ada gratis ongkir karena masyarakat suka akan gratis ongkir,” ujarnya.
Beberapa pemain e-commerce tanah air juga menjadikan promo Gratis Ongkir sebagai salah satu program promosi unggulan yang dapat diikuti oleh para penjual di e-commerce. Bloomberg Technoz mencoba mencari beberapa informasi program gratis ongkir yang ada di beberapa e-commerce. Berdasarkan beberapa artikel tentang gratis ongkir di Lazada Seller Center, Pusat Edukasi Penjual Shopee, dan Tokopedia Care, program gratis ongkir di e-commerce bertujuan untuk membantu penjual meningkatkan penjualan.
Namun memang untuk bergabung dalam program gratis ongkir, penjual di masing-masing e-commerce memiliki kebebasan untuk memilih bergabung atau tidak dan akan dikenakan biaya layanan program jika memilih untuk bergabung.
Bloomberg Technoz menghubungi salah satu penjual UMKM di e-commerce untuk mendapatkan opini mereka mengenai program gratis ongkir. Iskandar, yang menjual produk perawatan otomotif di e-commerce menyatakan,
“Program gratis ongkir yang kami ikuti sangat mendukung peningkatan penjualan usaha kami. Biaya yang dikeluarkan untuk program gratis ongkir seperti menjadi biaya investasi bisnis untuk menjaga kepuasan pelanggan.”
Bagi pembeli, program ini juga menguntungkan. Donny (30 tahun), pegawai swasta di Jakarta pengguna setia e-commerce, mengaku sangat mengandalkan belanja online dalam kesehariannya yang super sibuk. Menurutnya, promo gratis ongkir yang ada di platform e-commerce bisa membantunya lebih hemat saat belanja.
“Saya pribadi sih lebih suka belanja online ya. Nggak perlu ribet, tinggal belanja aja lewat handphone. Apalagi banyak promo gratis ongkir juga di e-commerce. Kalau belanja offline, saya harus bayar ongkos atau bayar parkir,” jelas Donny.
Riska (35 tahun) yang merupakan seorang karyawan sebuah hotel yang aktif menggunakan e-commerce sejak tahun 2016, juga mengungkapkan hal yang sama. “Gampang banget kalau mau cari barang sesuai kebutuhan kita tinggal scroll aja. Salah satu promo yang juga saya paling suka di e-commerce adalah promo gratis ongkir. Bahkan saya suka jadi belanja nambahin barang-barang nggak penting supaya bisa mencapai minimum gratis ongkir. Lumayan banget soalnya,” jelas Riska.
Promo gratis ongkir kini tampaknya sudah menjadi suatu elemen biaya promosi yang wajib diperhitungkan dalam anggaran marketing para pemilik bisnis online, agar usahanya dapat tetap dilirik pelanggan dalam jangka panjang.
(tim)