Logo Bloomberg Technoz

Sebanyak 277 saham mengalami kenaikan, dan ada 271 saham melemah. Sedangkan ada 248 saham tidak bergerak.

Sektoral saham transportasi, saham properti, dan saham infrastruktur jadi yang tertinggi penguatannya hari ini, melesat dengan kenaikan 2,02%, 1,20%, dan 0,84% secara masing-masing. Disusul oleh saham teknologi yang terbang 0,66% dan saham energi menguat 0,31%.

Saham-saham yang menguat dan menjadi top gainers di antaranya PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF) yang melesat 34,8%, PT UBC Medical Indonesia Tbk (LABS) melonjak 34,3%, dan PT Gunanusa Eramandiri Tbk (GUNA) melejit 24,6%

Sedangkan saham-saham yang melemah dan menjadi top losers antara lain PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) yang jatuh 16,6%, PT Atlas Resources Tbk (ARII) ambruk 13,4%, dan PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI) anjlok 10,6%.

Pada Rabu, Shenzhen Comp. (China), dan Hang Seng (Hong Kong), memimpin penguatan dengan melesat 2,35% dan 2,06%.

Disusul oleh, Index PSEI (Filipina), TW Weighted Index (Taiwan), CSI 300 (China), Shanghai Composite (China), Nikkei 225 (Tokyo), KOSPI (Korea Selatan), Topix (Jepang), dan Straits Time (Singapura) yang masing-masing berhasil menguat 1,85%, 1,60%, 1,14%, 1,06%, 0,94%, 0,81%, 0,69%, dan 0,44%.

Bursa Saham Asia lainnya juga kompak menapaki jalur hijau, i.a SETI (Thailand), KLCI (Malaysia), dan juga IHSG (Indonesia) mencapai 0,43%, 0,29%, dan 0,18%.

Cerahnya IHSG dan Bursa Saham Asia tidak lepas dari euforia di New York. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melonjak 1,09%, S&P 500 bertambah 1,02%, dan Nasdaq Composite menguat tinggi mencapai 1,18%. Tersengat efek dari para trader dan investor yang dinilai menerima dengan cermat pesan terbaru dari pejabat tinggi Gubernur Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) di Parlemen AS yang menyatakan proses disinflasi tengah berjalan.

Mencermati sentimennya, prospek dimulainya masa pemangkasan suku bunga acuan Federal Reserve kian terbuka lebar, setelah meluasnya sinyal positif bahwa AS tepat kembali ke jalur disinflasi.

"Saya yakin" bahwa inflasi sedang surut. Pertanyaannya adalah: Apakah kita cukup yakin bahwa inflasi akan turun secara berkelanjutan hingga 2%? Dan saya belum siap untuk mengatakannya," kata Powell.

Di bagian lain, Gubernur The Fed Lisa Cook memaparkan, inflasi AS bergerak menuju target Bank Sentral tanpa memperlihatkan tekanan pada pasar tenaga kerja yang berlebihan.

"Perkiraan awal saya (Dan perkiraan banyak pengamat dari luar) adalah bahwa inflasi akan terus bergerak menuju target dari waktu ke waktu, tanpa banyak peningkatan lebih lanjut dalam pengangguran," kata Cook dalam pidato yang disiapkan untuk Konferensi Ekonom Australia di Adelaide.

Mengutip CME FedWatch Tools sore ini, probabilitas Bank Sentral Federal Reserve memangkas suku bunga acuan sebanyak 25 basis poin (bps) ke 5,00–5,25% dalam rapat September melonjak ke angka keyakinan 68,1% lebih tinggi dari pekan sebelumnya yang sempat menyentuh 56%.

Kemudian, Federal Funds Rate diperkirakan bakal turun lagi 25 bps ke 4,75–5,00% pada rapat Desember. Peluangnya bertambah menjadi 45,,6% juga lebih tinggi dari pekan sebelumnya di angka 42%.

Pasar Swap memperkirakan dua kali pemangkasan suku bunga acuan The Fed pada tahun 2024– dan kemungkinan besar pemangkasan pertama akan dilakukan pada September.

(fad/wep)

No more pages