Inflasi inti AS bulan lalu diprediksi 0,2% month-to-month, tidak berubah dibanding Mei. Sedang secara tahunan angkanya juga diperkirakan tetap 3,4%.
Data inflasi ini akan melengkapi pembacaan data pasar tenaga kerja yang tak terduga menunjukkan kenaikan tingkat pengangguran menjadi 4,1%. Disinflasi yang meyakinkan di tengah pasar tenaga kerja yang tertekan, dipercaya akan membawa The Fed selangkah lebih dekat pada keputusan penurunan bunga acuan. Sebuah langkah yang sangat ditunggu-tunggu oleh investor di seluruh dunia yang telah menyaksikan pengetatan paling agresif AS dalam empat dekade terakhir.
Rasio utang Prabowo
Dalam wawancara dengan Financial Times yang dipublikasikan hari ini, Kamis (11/7/2024), Hashim Djojohadikusumo, penasihat utama Prabowo dan juga adik kandung pemenang Pilpres itu, mengonfirmasi adanya rencana pemerintahan mendatang untuk mengerek rasio utang Indonesia hingga 50% dari PDB. Langkah itu akan ditempuh bersamaan dengan rencana mengerek penerimaan pajak untuk membiayai belanja negara.
Hashim bahkan menyatakan, Prabowo mengizinkan kenaikan rasio utang itu agar belanja program ambisius seperti makan bergizi gratis yang menjadi andalan kampanye, bisa dibiayai. Namun, rencana kenaikan rasio utang itu diberikan dengan syarat pemerintah bisa mengerek pendapatan pajak.
Hashim bilang, ia yakin Indonesia masih bisa mempertahankan peringkat kredit 'Investment Grade' meski rasio utang naik ke 50% dari posisi saat ini di 39%. "Idenya adalah meningkatkan pendapatan dan tingkat utang. Saya sudah bicara dengan Bank Dunia dan mereka berpendapat [rasio utang] 50% adalah tindakan bijaksana," kata Hashim yang notabene menjadi penasihat utama Prabowo selama ini.
Pernyataan Hashim itu seperti membantah apa yang sebelumnya sudah dibantah oleh Thomas Djiwandono, Anggota Satgas Sinkronisasi Pemerintahan, yang juga keponakan Hashim sendiri.
Rencana kontroversial Prabowo ini pertama kali pecah dalam laporan Bloomberg News pada 14 Juni lalu, memakai sumber anonim, sontak memicu guncangan di pasar yang menyeret rupiah jatuh hingga menyentuh Rp16.450/US$, terlemah sejak April 2020.
Setelah itu pasar berhari-hari diliputi ketidakjelasan dan tekanan ke rupiah terus berlanjut, Tim Prabowo akhirnya memberikan klarifikasi. Dalam konferensi pers pada 24 Juni, yang dihadiri oleh dua menteri utama Kabinet Jokowi yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mendampingi Thomas menegaskan, kabar yang menyebut rencana Prabowo akan menaikkan rasio utang hingga 50% itu sesuatu yang tidak mungkin.
"Terkait rasio utang terhadap PDB yang mungkin pernah dikatakan sudah kami rencanakan di atas 50% dan sebagainya itu tidak mungkin," kata Thomas, kala itu.
Thomas menegaskan bahwa pemerintahan Prabowo berkomitmen memenuhi target-target yang direncanakan pemerintah dan telah disepakati oleh DPR RI dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2025 nanti.
Setelah pernyataan Thomas itu, pasar berangsur kalem dan rupiah bisa kembali menguat meski masih di zona Rp16.000-an sampai saat ini.
(rui)