Investor Borong Saham & Obligasi, Rupiah Terkuat Sejak Akhir Mei
Tim Riset Bloomberg Technoz
11 July 2024 16:10
Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah mengakhiri perdagangan hari meninggalkan zona Rp16.200-an/US$ di tengah mood pasar global yang cenderung optimistis jelang pengumuman data inflasi Amerika Serikat nanti malam. Rupiah terlihat tidak lagi terpengaruh kabar baru lagi yang pecah terkait prospek keberlanjutan kebijakan fiskal pemerintahan baru RI di bawah Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Pasar spot Asia sampai sore ini memperlihatkan penguatan rupiah menjadi yang terbesar setelah won dan dolar Taiwan yang masing-masing menguat 0,36% dan 0,25%. Sementara rupiah menguat 0,28% ke posisi Rp16.195/US$. Ini menjadi level penutupan rupiah terkuat sejak 29 Mei lalu. Sementara kurs JISDOR Bank Indonesia juga ditutup menguat di Rp16.200/US$, terkuat sejak akhir Mei juga.
Penguatan rupiah sepertinya lebih banyak terdorong sentimen positif pasar global dan domestik. Harga obligasi naik karena aksi beli yang marak di hampir semua tenor. Begitu juga saham yang banyak diburu dengan IHSG ditutup menguat 7.300,40.
Malam nanti atau Kamis pagi waktu AS, Badan Statistik negeri itu akan mengumumkan data inflasi Indeks Harga Konsumen bulan Juni yang akan memberi petunjuk lebih tegas peluang penurunan bunga acuan The Fed tahun ini.
Konsensus pasar sejauh ini memperkirakan, inflasi IHK pada Juni di ekonomi terbesar di dunia itu, naik ke 0,1% dari tadinya 0,0% secara bulanan. Sementara secara tahunan, inflasi AS diprediksi di 3,1%, turun dibanding bulan sebelumnya 3,3%.